Kamis, 09 April 2015

Kisah senja


Menjelang petang suara kerik jangkrik mulai terdengar seperti ocehan seorang anak yang mengulurkan tangan pada peluk bunda,
Perlahan malam mengawal kehidupan pada pengistirahatan fisik yang seharian lelah mengumpulkan asa untuk sebuah kehidupan,
Terik yang tadi mengering pada lapisan paling luar kulit lelah sementara berhenti,
Mungkin iba memandang letih pada kehidupan yang lapar,

Di atas lantai papan pada sebuah gubuk istimewa satu keluarga kecil menuai tawa bersama kedua anaknya,
Sembari membersihkan torong lampu teplok yang akan menerangi malam mereka,
Tertawa kecil dan senyum yang sesekali merekah di bibir hamba tabah itu terlihat begitu sempurna,
Nikmat kebersamaan di setiap senja bagi mereka adalah hadiah teristimewa dari Allah meski tanpa sepiring pun makanan ringan yang menemani,
Itulah senja yang indah di tengah kemlaratan,
Maukah kau memfilmkannya?

#kisahtransmigrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laki-laki baik

Mungkin catatan ini oleh sebagian orang akan dianggap tidak baik. Namun aku merasa perlu menuliskan untuk menjadi pengetahuan bahwa TRAUMA i...