Senin, 27 April 2015

Aku adalah penikmat

Aku tak pernah mampu mendengar sepoi angin di tengah gemerlip bintang yang bertabur,
Dan aku tidak pernah bisa melihat kilau hati yang bersinar di tengah gemuruh awan putih yang saling mendengkur dalam tempur,

Di setiap detak nadiku yang tidak selalu ku rasa aku tetlupa bahwa aku hidup karnanya,
Mata memanggil bintang dan telinga meraih angin yang membisik indah rupa jiwa dalam kebisuan nada,

Bersama debu yang terhambur di setiap tapak langkahku slunan istimewa mengajak tawaku mengikuti irama dendang yang mendayu,

Ku larut dalam perpaduan di antara nada, alunan, dan irama,
Indah nian kefanaan ini

#teteh_minibook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Mu

  (“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...