terlalu gelap mataku melihat kesempurnaan fisikmu,
meski persisi di depanmu aku tidak dapat melihatmu secara terang,
oh kau yang berpenampilan agung,
kau bunuh kepercayaan diriku hingga mendekatimu pun aku merasa malu,
untuk sekedar menapakkan kaki menghampirimu saja melumpuhkan aliran darahku,
oh Allah yang Maha Agung,
bagaimana aku bisa mendapatkan sebuah keagungan sedang mendekatinya saja aku seperti tak punya daya,
perkenankanlah aku untuk menapaki jalan yang akan antarkan aku pada keagungan itu,
meski kelayakan diriku belum setara dengan apa yang aku pinta,
kiranya Kau mau mengantarkan aku pada kelayakan syarat Mu,
maka meski dengan letih aku akan terus menjaga pijar petunjuk jalanku,
karna hasrat keagungan itu sungguh begitu nampak,
sungguh hanya pada Mu lah ku haturkan hasratku...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pesona Mu
(“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...
-
Ada hal yang begitu sesak tak mampu ku ungkap Ada ganjalan hati yang terlalu beku untuk ku urai Ada genangan dalam cawan menyedihkan yang ta...
-
Awan yang rinai menghela rindu panjang tengadah di tengah terik awan, Rupa rupa bintang mengintip cinta di hati sang pujaan, Terus ber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar