Loncat ke waktu
yang sudah lalu dan ingin ditutup tapi ternyata dikenang menyenangkan. Menjadi penguat
cinta kasih anak dan ibu.
Di ke
sekian tahun kehidupan kami tanpa sosok ayah/suami di rumah, suatu ketika entah
kenapa random aja aku menanya Ihsan.
Ihsan :Le kalo nanti ayah menikah gimana?
Ibuk :Ya
emang kenapa ibuk? nggakpapa ae ihsan. Bener? Iya bener. Kenapa emang ibuk? Nggakpapa kok le cuma nanya siapa tahu
ihsan sedih. Ah ibuk ini.
Kebetulan malam
setelah hari aku menanyakn soal itu eh dapat kabar ayahnya menikah. Diam sambil
mikir gimana ya nanti cara kasih tau anak karna aku memang nggak mau anak tau
dari orang lain lebih dulu.
Nah keesokan
harinya aku menerima undangan pernikahan gurunya Ihsan. Lalu nyeletuklah ke Ihsan.
Ibuk :Le usth…. Menikah lo hari minggu, kita datang
nggak?
Ihsan :Menikah itu yang punya teman baru kan
ibuk?
Ibuk :Iya betull. Emang dimana ibuk? Kalo dekat
iya berangkat.
Ibuk :Oke kita berangkat, nggak jauh kok le.
Percakapan berlanjut
di kamar mandi.
Ibuk :Ihsan kemaren ibuk tanya kan kalau ayah
nikah gimana, ihsan jawab nggakpapa kan?
Ihsan :Iya emang kenapa?
Ibuk :Kayanya ayah sudah menikah lo le.
Ihsan :Hah beeran?
Ibuk :Iya, tapi ihsan nggakpapa kan? Kan kemaren
bilang nggakpapa. (Diam seribu Bahasa dan tiba tiba nangis tanpa suara dan kesedak).
Ibuk :Loh ihsan kenapa le? Kemaren bilang
nggakpapa kan? (Nangisnya ngenceng. Emak ini mulai panik. Tarik nafas dalam
menahan air mata).
Ihsan :Ternyata sedih kali ibuk, sambil sesenggukan.
Ibuk :Oke oke kita selesaiakn mandi terus kita
bicara lagi ya.
Akhirnya brebet-brebet
selesaiakn urusan mandi. Keluar kamar mandi sambil berderai airmata dan ambil posisi
duduk berhadapan di meja kayu kecil. Emak pegang kedua telapak tangan anak
berhadapan, membiarkan ihsan menangis kemudian sambil mulai berbincang.
Ihsan :Ihsan sedih kali ibuk, ternyata sedih kali
ihsan, dia nggak sayang ihsan lagi karna dia sekarang sayang temannya yang
baru.
Ibuk :Bukan nggak sayang le tapi ayah pengen
punya teman, kan ibuk ada teman ihsan, ihsan juga berteman sama ibuk.
Ihsan :Tapi kan da ada nenek ibuk.
Ibuk :Iya le tapi ikan nenek nggak di rumah ayah.
Ihsan :Tapi tetap aja dia nggak sayang ihsan lagi
ibuk.
Dan ketahuilah
bahwa sepanjang percakapan ini penuh dengan tangisan yang luar biasa. Di titik
ini emak nggak tahan melihat kesedihan dia. Akhirnya emak pun tumpah ruah nggak
terbendung.
Ibuk :Oke, ihsan ayah ada teman baru
nggakpapa, ihsan selalu ada ibuk. Ihsan pengen apa mau gimana ada ibuk. Nggak Cuma
ibuk le ada tata,om, mbha ti, mbah kung, dan kapuh juga.
Tiba-tiba
dia berhenti menangis dan ngusap air mata.
Ihsan :Ibuk sedih kah?
Kali ini
emak yang nggak bisa bersuara. Akhirnya nangis bersamaan dengan kekuatan yang
tak terhingga. Ya Allah serasa pengen teriak melihat kesedihan anak kali ini.
Ihsan sayang
ibuk, selama-lamanya mau sama ibuk terus ibuk. Ibuk hanya selalu menjawab iya
le, iya sayang. Ihsan sayang tata, sayang om, mbah ti, mbah kung, sama kapuh
juga. Ihsan mau semuanya hidup selama-lamanya sayangkan ihsan. (masih dengan
tangisan luar biasa).
Sepanjang percakapan
kami saling mengusap air mata.
Ihsan :Ibuk, ihsan nggak mau lagi sama ayah,
ihsan nggak suka ayah selamanya. Ihsan mau ibuk selamanya.
Ibuk :Iya le, bagaimanapun dia tetap ayah
ihsan, ihsan masih tetap bisa main ke tempat ayah.
Ihsan :Tapi ihsan nggak mau ibuk,sedih sekali
hati ihsan ibuk, ihsan nggak mau begini. (jedanya sellau berupa tangisan).
Ibuk gimana kalo di sekolah ihsan sedih keingat
ini ibuk.
Ibuk :Nggak le, Cuma bbrapa hari habis tu
nggak sedih lagi.
Ihsan :Tapi ini menyedihkan sekali ibu.
Ibuk :Ya ibuk tau, nggakpapa, boleh kok le
sedih, ihsan harus bilang ibuk ya kalo lagi sedih nanti biar ibuk bantu.
Di kesekian
kali dia menatap ibuk menangis tiba-tiba ngusap air matanya dan Tarik nafas
kemudian berkata tegas.
Ihsan :Ibuk kita jangan sedih lagi yok ibuk, kita
ngapain ya ibuk biar nggak sedih.
Ibuk :Oke ihsan mau apa? Makan kah tau beli jajan
atau jalan kah keluar?
Ihsan :Nah ibuk kita ke tempat dingin yok (minimarket)
ibuk beli makanan banyak banyak nanti kita mukbang. Ok ayo pergi.
Akhirnya kami
pergi ke minimarket dan mengabulkan belu semua jajan keinginan ihsan. Sambil berbincang
hal-hal lain. Kemudian pualng dan dalam waktu sejenak melupakan pembicaraan sebelumnya.
Eh ternyata
lanjut di percakapan menjelang tidur. Tiba-tiba menangis kenceng lagi Ibuk
ihsan sayang kali sam ibuk, sama tata dan yang lain juga semua. Ihsan mau berdo’a
semoga semuanya panajang umur temani ihsan selama-lamanya. Ibuk diam sambil menangis
tiada henti. Kemudia membaca doa sebelum tidur dan berpelukan. Keduanya menenangkan
diri. Sepanjang mengantar lelapnya ihsan ibuk ini sakit kepala. Tidur lelap le,
mimpi indah, insyaAllah Allah jaminkan masa depanmu. Amiiiiiin
Duh Gusti ini lo hanya segelintir kisah kesedihan Ihsan. Nuliskan kembali tu nyeseknya luar biasa. hufffttttt
lanjut besok-besok ah lah. deeptalk kami menjelang tidur selalu membawa kesan dalam di kehidupan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar