Ku bicara tanpa nada,
Dalam
hening sepucuk kertas putih melambai bulan,
Terbesit
seruntun kalimat megah tentang cinta dan kegundahan,
Lambai
itu cuek, jutek, dan akhirnya robek,
Arghh
sakit menahan ini,
Di
balik tirai harapan aku mengintip bulan menengadah,
Diapun
menuliskan bait mewah tentang kebersamaan yang romantis,
Dimana
semerbak di tumpuan rekah bunga begitu menawan,
Tapi
tengadah tangannya lunglai,
Kemudian
aku menangis kacau,
Sesekali
dalam riuh aku memberontak “skenarioku sajalah yang dibuat”,
Tapi
sepertinya semua telinga menjadi tuli,
Hanya
SATU yang menjawab bening tentang itu,
Dan
jawaban itu,
Satu
kata istimewa soal CINTA romantis yang tertulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar