Selasa, 08 Maret 2022

Api itu seperti terserak

 Dalam hijab kau simpan senyum inner beauty yang mampu hentikan tangis malaikat kecilmu,

Tetapi aku panas melihat kilau helai kilat di bagian kepala perempuan itu,

Sebabnya pintu bara begitu lebar menganga dalam penantian yang menggairahkan,

Di sana para syaitan menggiring dengan hura yang benar-benar fana,

Fatamorgana itu marah pada percikan api yang terdingin,

Aah dunia, kau mainkan hati para wanita dalam fashion yang menawan hingga aku terluka bersama katup mata yang sulit terpejam karna semua jelas terlihat,

 

ANNISA,

Surga tergambar pada ulasan rupa hati melalui bibir cantikmu,

Kesejukan terbingkai dalam setiap tingkah perilaku agung hari-harimu,

Bunga pun rekah menyambut pelangi bagai kicau burung yang tak selalu didengarkan,

Terkadang kau terabaikan tetapi kau adalah surga yang tak terpandang,

Suatu saat yang istimewa kau menerbak wangi lembut yang tajam melelapkan malam,

Kala seorang pria menepatkan pandangannya ia terlena karna kaulah rahasia surganya,

Karna kau adalah penggoda yang tidak menggoda dalam tabir hijab lahir batin surgawimu yang menyejukkan

 

ANNISA,

Sedari kecil kau terperangkat pada peraturan penciptamu yang kau lelah karna mungkin kau tidak memahaminya,

Namun dalam larik sabda Nya kau tahu bahwa hijab adalah kompas surgamu,

Itulah kesitimewaanmu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laki-laki baik

Mungkin catatan ini oleh sebagian orang akan dianggap tidak baik. Namun aku merasa perlu menuliskan untuk menjadi pengetahuan bahwa TRAUMA i...