Minggu, 10 Mei 2015

Rupa dunia

dunia ini indah dalam cemberut bibir yang tersakiti,
memaksa tersenyum dalam keluhan fisik yang lunglai,
pengharapan dan permohonan tertuju pada satu cercah menggiurkan,
senyum seperti saat bunga matahari rekah di bawah terpaan mentari,
indah bukan?
tentu saja indah,
di setiap pagi yang melahirkan nyawa baru bagi yang ingin hidup adalah ruh istimewa dari sang Maha Dewa,
yang menjadikan setiap insan bernyawa seperti baru jika masih ada mimpi yang membuatnya terus berjuang,
percayalah teman, saat senyum kau paksaan di setiap pertama kau buka matamu maka semangat dan keoptimisan meniti kembali kehidupan seperti saat kau terlahir akan ada dan luar biasa,hanya itulah sebenanrnya yang dibutuhkan di setiap mata yang terbuka dari rehat lelap yang melenakannya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Mu

  (“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...