Aku ingin tembus awan bersama nafas lembut yang terus menyerukan do'a untukmu ibu,
Di tengah riang burung di atas awan yang sedikit kelabu itu aku tertuju pada satu rupa yang terus ada,
Dirimu Ibu, yang terus berikan kasih sayang melalui do'amu dan terus berikan do'a melalui setiap butiran air mata yang tak pernah kau nampakkan,
Senja ini ibu, di tengah kumandang syahdu adzan maghrib aku merindumu, aku seakan bersumpah merinduimu,
Sabtu, 24 Januari 2015
Rindu syahdu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pesona Mu
(“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...
-
Ada hal yang begitu sesak tak mampu ku ungkap Ada ganjalan hati yang terlalu beku untuk ku urai Ada genangan dalam cawan menyedihkan yang ta...
-
Awan yang rinai menghela rindu panjang tengadah di tengah terik awan, Rupa rupa bintang mengintip cinta di hati sang pujaan, Terus ber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar