Sabtu, 24 Januari 2015

Rindu syahdu

Aku ingin tembus awan bersama nafas lembut yang terus menyerukan do'a untukmu ibu,
Di tengah riang burung di atas awan yang sedikit kelabu itu aku tertuju pada satu rupa yang terus ada,
Dirimu Ibu, yang terus berikan kasih sayang melalui do'amu dan terus berikan do'a melalui setiap butiran air mata yang tak pernah kau nampakkan,
Senja ini ibu, di tengah kumandang syahdu adzan maghrib aku merindumu, aku seakan bersumpah merinduimu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Mu

  (“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...