Minggu, 31 Agustus 2014

Kau terlahir untuk surga wahai anak gaza


Wahai anak gaza
Kau lihat debu menderu sebab peluru sejak kau buka matamu,
Kau dengar dentuman jahat dari bom bom yang menghancurkan sejak kau mampu mendengar melalui telingamu,
Dan beberapa saat kemudian kau langkahkan kakimu di tanah yang kan memberikanmu gelar syuhada,

Wahai anak gaza
Tangismu saat kau belum mengerti arti kebisingan yang terlihat dan terdengar di sekitarmu,
Langkahmu saat kau belum tahu batas kedamaian negerimu.
Dan takbirmu di kala riuh ta'dzim berkumandang di gelap malam yang mengekang.
Smua membajakan jiwamu memberanikan ragamu untuk melihat secara jelas peristiwa nyata yang ada di depanmu

Wahai anak gaza
Di perbatasan tanah israel itu kau tunjukkan keberanianmu melawan musuh nyatamu,
Di tengah gerombolan masa yang berlari kau buktikan semangat juangmu,
Dan di tengah isak tangis kau tampakkan ketegaranmu,
Semua itu adalah tanda surga yang ada pada dirimu.

Wahai anak gaza
Takbirmu, larimu, bahkan tangismu adalah siksa ibumu,
Adalah tsngis airmata ayahmu juga tangis saudaramu,
Namun syuhadamu adalaha kado bagimu yang bahkan belum mengenal kehidupanmu,


Wahai anak gaza
Bukan ku tak menyaksikan peristiwa mengenaskan di tanah kelahiranmu itu.
Namun aku tidak setegar dirimu,
Bukan pula aku tidak lara menyaksikan peristiwa mematikan di negerimu.
Namun aku tidak sekuat dirimu menghadapi musuhmu,
Allah akan mengkhususkanmu dengan gelar syuhada sebab perangmu,

Wahai anak gaza
Kau tidak berdosa sedikit pun,
Dan kau tidak memiliki kesalahan sedikitpun,
Hanya saja Allah sangat mencintaimu,
Karnanya tidak ada alasan bagimu untu bertanya tentang besarnya cinta Nya kepadamu,

Wahai anak gaza
Surga bagimu karna kau terlahir untuk surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Mu

  (“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...