Entah berapa lama terabaikan,Tapi dgn pasti menapaki jalan keidupan,.siapalah yg tau selain dirimu sendiri?
Biarlah org sekedar memandang, tak perlu kau urai apalagi panjang lebar,
Tetaplah berpegangan, bersama, berdua, tetaplah lurus berjalan, tanpa putus harapan, Allah menyertaimu
BigLove.forU,myLittleHero,😘
Teteh 12 Mei 2020
Salah satu proses terpanjangku setelah bercerai adalah meyakinkan bahwa aku tidak salah dengan memilih keputusan ini. Aku tidak menjadi ibu yang tidak baik dengan adanya perceraian ini. Aku tidak mengorbankan kehidupan anakku setelah adanya perceraian ini. Toh keputusan ini dengan sangat berat aku ambil justru untuk menyelamatkan semuanya.
Merasa bersalah adalah hal yang sangat berat untuk disembuhkan bagiku karna aku harus mengkompromikan ini dengan diriku sendiri. Benar jika ada yang mengatakan bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri.
Lalu apa yang aku lakukan untuk menyembuhkannya?
Setiap malam menjelang tidur aku khususkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati menggunakan hati yang sungguh dan tulus dengan anakku walau saat itu dia belum fasih berbicara, tetapi seorang ibu pasti memahami ungkapan anaknya. Aku sangat tidak menginginkan ada hal yang dipendam dalam hatinya terutama mengenai keadaan keluarga ini. Itulah mengapa meskipun dengan menahan air mata yang begitu panas aku tidak pernah meninggalkan untuk menanyakan keinginnya berkomunikasi dengan ayahnya yang akan tetap menjadi ayahnya sampai kapan pun.
Yang terjadi setelahnya apa? emaknya ini pasti akan menangis pilu memandangi wajah anak ketika dia tertidur pulas sambil mengelus dahinya dan mengucap maaf.
Pada setiap paginya aku selalu memastikan bahwa akulah yang dia lihat tiap kali membuka matanya yang menandakan bahwa aku akan selalu ada untuknya. Mengurai kasih sayang ketika bangun tidur itu luar biasa positif. Akan menjaga moodnya sampai dia berangkat tidur lagi.
Yang tertanam pada diriku akhirnya adalah bahwa aku akan selalu ada dan sedia untuknya, dan aku akan berusaha sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhannya termasuk pendidikan dan tempat tinggalnya. Dan dengan optimis aku akan menjadi Ibu dan sekaligus ayah yang baik baginya. Dan dia menjadi nafasku hingga saat ini.
Hmm aku selalu bersemangat setiap kali berbicara soal anak. Bismillah akan Allah permudah semua niat baik. Rasa syukur seringkali tidak cukup mampu aku ucap dengan adanya orang-orang yang dengan tulus memperhatikan dan membantu kehidupan kami. Kasih sayang dan tenaga yag mereka berikan sering membuat aku menangis haru.
InsyaAllah akan saling menggenggam selamanya.
The Biggest Love is for you Ahmad Ihsan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar