Dalam hening pagi yang tak bercahaya
Ku ulas senyum termanis yang aku punya
Ku urai ceria saat menyari meninggi menyapaku
Aku di pagi hari bersama senyum
Mengukir bait masa depan yang ingin aku di do'akan
Di malam-malam munajat yang penuh keajaiban
Di malam yang tidak seorangpun tahu mimpiku
Dan tidak seorang pun mengerti maksudku
Bersama gelap ku simpan segala rasa
Tentang mimpi yang mengganggu dan menyapaku
Namun dengan senyum di sela sinar mentari
Ku kembalikan segala kegundahan pada keceriaan
Terimakasih pagi yang selalu mengerti maksud hati
#teteh_minibook
Sabtu, 13 Juni 2015
Sinar pagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pesona Mu
(“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...
-
Ada hal yang begitu sesak tak mampu ku ungkap Ada ganjalan hati yang terlalu beku untuk ku urai Ada genangan dalam cawan menyedihkan yang ta...
-
Awan yang rinai menghela rindu panjang tengadah di tengah terik awan, Rupa rupa bintang mengintip cinta di hati sang pujaan, Terus ber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar