Selasa, 09 September 2025

Memilah “Syukur” di Kala Sakit

 

“Alhamdulillah Ya Allah....’terimakasih...’

seneng banget’ bahkan teriakan Aaaaaaa”

Itu mungkin beberapa ungkapan yang secara spontan terujar di saat sesorang mendapatkan nikmat  Allah,

Seakan tidak pernah ada lara dan seperti tak kan pernah ada,

Tanpa sadar dia sedang lupa diri,

Astaghfirullah,

 

Sedang ketika sedikit saja ‘luka’ Allah ujikan kepadanya seakan semua keburukan menimpanya tanpa ada henti,

Semua kata ampun dan marah terucap,

 

Sepatutnya dia tetap memiliki limpahan syukur meski sakit mendera,

Sebab Allah menyampaikan tanbih (peringatan) di saat luka itu menimpanya jika ia menyadari,

Setidaknya Allah masih hembuskan nafas di setiap detak jantungnya,

 

Setidaknya Allah masih menjagakan fikirannya hingga dia tahu apa yang harus dilakukan,

 

Setidaknya Allah masih memberikan kekuatan pada fisiknya sehingga mampu melakukan sesuatu,

 

Setidaknya Allah masih menjagakan hatinya untuk terus berproses menguatkan imannya,

 

Setidaknya, setidaknya, dan setidaknya,

Tak kan habis dituliskan karena “setidaknya” adalah syukur yang sering terabaikan,

 

Sungguh syukur akan selalu melimpah bagi siapa yang menghambakan diri pada Nya karena kita adalah hamba Nya.


Catatan Rindu: Annisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesona Mu

  (“makanya, kok enak banget hidupmu”) Sebuah kata yang kala itu memercikkan ketegunan dalam fikiran sadarku, Saat dimana ku terlalu mel...